Selasa, 06 November 2012

PENDIDIKAN SERIKAT PEKERJA

Mengapa Pendidikan Serikat Pekerja Adalah Penting

Indah Budiarti - Public Services International
Pendidikan Serikat Pekerja
active learning participation.
Pendidikan serikat pekerja tidak seperti ”kembali ke sekolah”, pendidikan serikat pekerja adalah berdasarkan pada pengembangan ide-ide dan pengalaman-pengalaman melalui kerja secara bersama yang dilakukan dalam kelompok kecil atau dalam group. Pendidikan serikat pekerja adalah akan membantu pekerja dalam membekali mereka dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dapat dipergunakan oleh mereka dalam menghadapi permasalahan-permasalahan ditempat kerja.
Jadi pendidikan serikat pekerja bukan hanya sekedar aktifitas belaka, tetapi suatu sarana yang akan membantu para anggota dan pengurus serikat pekerja tersebut.
Meningkatkan kemampuan serikat pekerja dalam level pendidikan anggota dan pemimpin serikat pekerja. Melalui pendidikan anggota menjadi lebih peduli terhadap kondisi dan kehidupan pekerjaan mereka, dan mampu untuk memperbaikinya;
  • Pendidikan bagi anggota serikat pekerja meningkatkan demokrasi dalam serikat pekerja melalui motivasi anggota untuk lebih berpartisipasi dalam setiap hal yang berhubungan dengan serikat pekerja/pekerja;
  • Memperbaiki kwantitas informasi yang tersedia dalam serikat pekerja: informasi mengalir secara dua arah yaitu dari pemimpin serikat pekerja kepada anggota dan dari anggota ke pemimpin serikat pekerja;
  • Pendidikan anggota serikat pekerja menjadikan pekerjaan serikat pekerja menjadi jauh lebih efisien oleh karena meningkatnya ketrampilan/pengetahuan dan sangat meningkatnya jumlah orang yang dapat bertanggung jawab pada setiap fungsi serikat pekerja yang berbeda;
  • Pendidikan serikat pekerja melatih untuk bekerjasama, yaitu menanamkan rasa bertanggung jawab pada setiap permasalahan yang dihadapi dan kepada organisasi pekerja, demikian rasa kebersamaan dengan sesama anggota serikat pekerja dan dengan semua pekerja dimanapun;
  • Pendidikan dibutuhkan untuk pengembangan yang berkelanjutan serikat pekerja melalui peningkatan ketrampilan/pengetahuan anggota dalam memecahkan permasalahan secara independen, berpikir kreatif dan kemajuan diri mereka.
Banyak dari kita memahami (dibaca: menerapkan) learning by doing yaitu belajar dengan melakukan, maka pendidikan serikat pekerja menerapkan metode pembelajaran aktif (active learning participation). Metode pembelajaran ini memungkinkan setiap peserta ikut mengambil bagian dan berperan aktif dalam proses dan pelaksanaannya.
Pendidikan serikat pekerja adalah pusat kebutuhan organisasi dan berperan sangat penting dalam pembangunan kapasitas organisasi. Organisasi dapat dibangun dengan kuat ketika kualitas para anggota dan pemimpinnya adalah setara dalam pengetahuan dan ketrampilan. Eduation to lead change, pendidikan akan menuntun perubahan: membangun pengetahuan dan ketrampilan untuk membuat sistem dan menguatkan strategi organisasi ke arah yang lebih baik dan kuat.
Kita selalu berpikir, melakukan pendidikan serikat pekerja adalah mahal yaitu membutuhkan biaya yang banyak. Itu adalah suatu pengertian yang menurut hemat saya adalah salah. Tetapi juga perlu diperhatikan bahwa pendidikan ini membutuhkan biaya untuk mempersiapkan tempat, materi dan sumber-sumber yang diperlukan. Education is investment for generation.
Saya telah katakan diatas, pendidikan serikat pekerja bukan hanya sekedar aktifitas, tetapi sarana untuk pembangunan kapasitas anggota/pengurus dan organisasi. Menurut pengamatan saya banyak pendidikan dilakukan oleh serikat pekerja di Indonesia tetapi hanya sekedar sebagai aktifitas (atau secara kasar dapat dikatakan hanya untuk mendapatkan dana pendidikan dari organisasi donor). Setiap kegiatan harus ada ukurannya, hasil yang ingin capai. Sebagai contoh ketika kita membuat pendidikan bagi tim negosiasi PKB, maka merekalah yang akan kita siapkan sebagai negosiator. Dan hasilnya apa, PKB berhasil didapat sesuai dengan rancangan yang dibuat oleh serikat pekerja. Contohnya lagi ketika kita menyelanggarakan pendidikan tentang hak-hak serikat pekerja dan bagaimana melakukan laporan pelanggaran ditempat kerja, maka harusnya banyak kasus pelanggaran yang masuk ke serikat pekerja.
Siapa seharusnya yang menjadi narasumber pendidikan serikat pekerja? Narasumber pendidikan serikat pekerja adalah bukan guru, tetapi mereka adalah tutor atau fasilitator yang berperan untuk membantu peserta untuk mempelajari lebih dalam isu-isu atau topik yang penting. Akan sangat baik bila tutor atau fasilitator tersebut pernah mengikuti program pelatihan train of trainer bagi serikat pekerja, karena mereka akan lebih memahami bagaimana seharusnya pendidikan serikat pekerja itu dilaksanakan. Kadang (tetapi tidak harus) perlu ada visiting speakers (pembicara tamu) bilamana ada topik atau isu lebih dalam yang ingin kita bagikan.
Perlukah kita menyiapan referensi atau handbook bagi peserta? Referensi tertulis atau handbook akan menjadi penting untuk membantu peserta kembali mengingat apa yang pernah dipelajari, karena ini akan memperdalam pengetahuan mereka dengan membacanya. Tidak penting siapa dan darimana referensi ini berasal tetapi harus menjadi sumber yang bisa dipercaya oleh organisasi kita. Karena kalau mendefinisikan referensi artinya adalah rujukan. Akan sangatlah baik ketika serikat pekerja mampu membuat referensi atau handbooknya sendiri.
Education also leads to human metamorphosis, bukan berarti harus menjadi kupu-kupu tetapi adalah transition way of thinking. Dan secara jelas pengertian disini adalah membuat mereka sadar akan hak dan kepentingannya ditempat kerja (awareness), mengubah pola berpikir (change of mindset), mengubah prilaku (change of attitude) dan melakukan aksi (lead to action).
Serikat pekerja membutuhkan identitas, dengan identitas ini organisasi dibangun, pergerakkan ditumbuhkan. Situasi berubah setiap saat, maka ketika tidak siap kita akan kalah atau tertaklukkan. Serikat pekerja adalah kekuatan orang (pekerja) yang membangun kekuatan organisasi dan pergerakan. Sumber daya manusia ini hendaknya harus diberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan yang memadai.
Banyak serikat pekerja di Indonesia mengalami situasi yang disebut ”status quo” (dibaca: kemunduran, biarpun arti yang benar dari keadaan status quo adalah tetap berdiri pada keadaan yang sama). Sering kita dengan suara lantang berbicara tentang status quo, tetapi pada kenyataannya hal tersebut masih tetap ada dan bekerja di organisasi kita sendiri. Serikat pekerja membutuhkan orang-orang yang handal dan berani (tidak takut). Karena kita tahu bahwa setiap kemajuan selalu ada ”resiko”, tetapi akanlah sedikit resiko tersebut ketika kita siap dan berencana dengan baik.
Sangatlah benar pepatah yang mengatakan, knowledge is power, pengetahuaan adalah kekuatan. Pengetahuan mendorong semangat (spirit) solidaritas untuk berjuang dengan penuh disiplin, sukarela, kemampuan untuk bertahan dan maju suatu organisasi serikat pekerja yang kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews